Nagari
Pasia
Pasia
merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam kecamatan Ampek angkek,
Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari Pasia, terletak di
bagian timur daratan Agam. Jarak lurus dari Kota Bukittinggi kira-kira 3 km.
Luas Nagari Pasia, sekitar 90 hektare. Nagari Pasia terdiri dari 3 yaitu Jorong Pincuran Tujuah seluas 30 hektare, Jorong
Cibuak Ameh seluas 33 hektare dan Jorong Surau Langga seluas 27 hektare.
Nagari
Pasia secara administratif berbatasan dengan:
·
- Utara berbatas dengan Nagari Ampang
Gadang.
·
- Selatan berbatas dengan Nagari Batutaba.
·
- Barat berbatas dengan Ampang Gadang/Kota
Bukittinggi.
·
- Timur berbatas dengan Nagari Balai Gurah.
Asal
nama nagari Pasia menurut sejarah yang disampaikan turun temurun , nama pasia
berasal dari kondisi alamnya. Di mana, orang yang mula-mula datang ke pasia
melihat banyaknya tumpukan pasia atau dalam bahasa Indonesia disebut pasir. Adanya
tumpukan pasia tersebut diperkirakan sebelumnya berasal dari banjir besar dari
gunung Marapi.
Kapan
tepatnya orang pertama datang ke pasia tidak diketahui waktu dan tahunnya
secara pasti. Dalam catatan buku tambo Kelarasan Ampek Angkek yang ditulis
Sjafei St. Radjo Lelo, bertanggal Surau Kamba 29 Mei 1922, masyarakat Pasia
awalnya merupakan penyebaran penduduk dari Ampang Gadang dan Batu Taba.
Penduduk Ampang Gadang dan Batu Taba yang ada di Pasia pada masa itu merupakan
anak-kemenakan dari pasukuan yang berasal dari Balaigurah. Ampang gadang dan
Batu Taba sendiri adalah nagari yang memisahkan dari dari Balai Gurai sehingga
secara tidak langsung masyarakat Pasia adalah keturunan dari masyarakat Balai
Gurah juga.
Penetapan
terbentuknya Pasia sebagai Nagari dituliskan dalam sebuah surat pemerintahan
Kota Bukittinggi yang bertanggal 10 September 1946 No. S.B.I 3-2. Dalam surat
tersebut dinyatakan bahwa Pasia ditetapkan sebagai nagari terhitung sejak rapat
Eksekutif pemerintah Bukittinggi tanggal 23 Agustus 1946 sehingga secara resmi tanggal
23 Agustus 1946 terbentuklah nagari Pasia. Surat tersebut ditembuskan kepada
Wali nagari Ampang Gadang dan wali nagari Batu taba yang artinya Pasia sudah
bukan merupakan bagian dari kedua nagari tersebut tapi merupakan satu nagari
baru.
Selama
masa 1946 -1962, Nagari Pasia berjalan dengan pemerintahan sendiri, baru pada
tanggal 8 Desember 1962, Gubernur Sumatera Barat pada masa itu yiatu Kaharuddin
Dt. Rangkayo Basa menerbitkan surat keputusan pengukuhan Nagari Pasia sebagai
salah satu Nagari di Sumatera Barat. Surat keputusan tersebut terdapat dalam
Peperda Sumatera barat tertanggal 7 April 1963 No. Prp-Peperda/01/4/1962.
Pada
28 Mei 1963, dilakukan pelantikan Kepala Nagari Pasia yaitu Djabir Chatib yang
dilantik langsung oleh Gubernur Sumatera barat saat itu. Dalam catatan sejarah,
sat-satunya kepala nagari yang langsung dilantik oleh Gubernur adalah Kepala
Nagari Pasia. Ini tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat nagari
Pasia.
Karena
Pasia awalnya adalah berasal dari dua
nagari yang kemudian membuat nagari sendiri, sehingga dalam pembagian persukuan
juga dibagi dua yang dikenal dengan sebutan “limo ka ateh” dan “limo ka bawah”.
Anak-kemenakan pasukuan-pasukuan Pasia yang disebut ‘limo ka ateh’ berasal dari
Ampang Gadang dan ‘limo ka bawah’ dari Batu Taba. Pasukuan ‘limo ka ateh’ dari
Ampang Gadang yaitu Suku Koto, Guci, Tanjuang, Sikumbang dan Jambak. Sementara
pasukuan ‘limo ka bawah’ dari Batu Taba yaitu Suku Koto, Piliang, Guci, Tanjung
dan Sikumbang. Sampai sekarang semua suku-suku tersebut masih ada di Nagari
Pasia. Bahkan sekarang nagari Pasia sudah banyak didatangi pendatang dari
nagari dan daerah lain. Sehingga menambah keraragam nagari Pasia.
Nagari
Pasia juga memiliki kekayaan sejarah yakni Surau Usang yaitu Surau tua yang
masih kokoh berdiri di nagari Pasia. Disebelah surau ini juga terdapat kuburan
panjang. Disebut kuburan panjang karena ukuran kuburan ini sangat panjang,
menurut cerita masyarakat, kuburan tersebut adalah kuburan orang-orang zaman
dahulu yang memiliki ukuran tinggi melebihi ukuran tinggi orang normal zaman
sekarang. Selain itu masyarakat Pasia juga dikenal religius karena di nagari Pasia
terdapat dua sekolah agama yaitu Tarbiyah Islmiayah Pasia dan Pondok Pesantren
Dinniyah Pasia.
Tarbiyah
Islamiyah Pasia Pesantren Diniyah Pasia
1 komentar:
Nagari dengan sejuta kenangan ,banyak melahir kan tokoh dan para perantau nya yg sukses dan tangguh,,,ILOVE PASIA
Posting Komentar