Selasa, 01 September 2015

STATIUN TV LATAH

Beberapa waktu lalu ini dunia televisi Indonesia dilanda demam korea hallyu wave. Berbagai hal yang berhubungan dengan negri ginseng tersebut menjadi daya pikat bagi masyarakat Indonesia khususnya drama dan musik mereka atau yang biasa disebut Kpop. Namun demam ini kemudian digantikan demam India, beberapa statiun TV menayangkan sinema-sinema India dan bahkan mendatangkan aktor dan aktris negeri asal Taj mahal tersebut.
Selang beberapa waktu kemudian penikmat televisi Indonesia disuguhkan sinema-sinema Turki, salah satu statiun TV menjadi pelopor, kemudian statiun TV lainnya pun ikut menayangkan sinema-sinema asal Turki karena melihat kesuksesan dan rating tinggi yang diperoleh oleh sinema Turki tersebut.
Fenomena ini bisa disebut dengan latah. Statiun-statiun televisi tersebut latah untuk meniru konsep dari statiun lainnya demi mendapatkan tingginya rating. Hanya beberapa statiun Televisi yang bisa mempertahankan brand image yang sesuai dengan konsep awal mereka. Ini jugalah yang menyebabkan masih rendahnya mutu kualitas tayangan televisi kita karena setiap statiun televisi tidak lagi mementingkan kualitas namun kuantitas yaitu rating yang tinggi sehingga iklan banyak yang datang.
Industri kreatif Indonesia jika dikembangkan dengan baik bisa menghasilkan karya-karya yang jauh lebih bagus dan lebih mendidik tertentunya dari pada tayangan asing. Hal ini jika dibiarkan terus akan menghambat kreatifitas bangsa Indonesia untuk menghasilkan  karya dalam negri sendiri yang berkualitas.
Namun jika pihak statiun televisi Indonesia bisa menciptakan dan menyuguhkan program acara yang mendidik,menghibur dan informatif tentunya fenomena latah ini tidak akan ada. Masyarakat tentu akan lebih memilih program acara dalam negeri daripada program dari luar.

Tidak ada salahnya sebenarnya jika masyarakat juga ingin menikmati tontonan dari luar, toh dahulu Indonesia juga sempat dilanda demam telenovela selama  kurung waktu yang cukup lama, namun yang kita lihat sekarang adalah hampir semua statiun menayangkan sinema dari luar bahkan salah satu statiun didominasi tontonan dari India dan Turki. Terlebih lagi sebagian besar acara yang ditanyangkan masuk kategori dewasa walaupun  telah mendapatkan sensor untuk layak tayang namun rasanya akan lebih baik jika porsinya dikurangi.

Tidak ada komentar: