Beberapa
waktu lalu ini dunia televisi Indonesia dilanda demam korea hallyu wave.
Berbagai hal yang berhubungan dengan negri ginseng tersebut menjadi daya pikat
bagi masyarakat Indonesia khususnya drama dan musik mereka atau yang biasa disebut
Kpop. Namun demam ini kemudian digantikan demam India, beberapa statiun TV
menayangkan sinema-sinema India dan bahkan mendatangkan aktor dan aktris negeri
asal Taj mahal tersebut.
Selang
beberapa waktu kemudian penikmat televisi Indonesia disuguhkan sinema-sinema
Turki, salah satu statiun TV menjadi pelopor, kemudian statiun TV lainnya pun
ikut menayangkan sinema-sinema asal Turki karena melihat kesuksesan dan rating
tinggi yang diperoleh oleh sinema Turki tersebut.
Fenomena
ini bisa disebut dengan latah. Statiun-statiun televisi tersebut latah untuk
meniru konsep dari statiun lainnya demi mendapatkan tingginya rating. Hanya
beberapa statiun Televisi yang bisa mempertahankan brand image yang sesuai
dengan konsep awal mereka. Ini jugalah yang menyebabkan masih rendahnya mutu
kualitas tayangan televisi kita karena setiap statiun televisi tidak lagi
mementingkan kualitas namun kuantitas yaitu rating yang tinggi sehingga iklan
banyak yang datang.
Industri
kreatif Indonesia jika dikembangkan dengan baik bisa menghasilkan karya-karya
yang jauh lebih bagus dan lebih mendidik tertentunya dari pada tayangan asing.
Hal ini jika dibiarkan terus akan menghambat kreatifitas bangsa Indonesia untuk
menghasilkan karya dalam negri sendiri
yang berkualitas.
Namun
jika pihak statiun televisi Indonesia bisa menciptakan dan menyuguhkan program
acara yang mendidik,menghibur dan informatif tentunya fenomena latah ini tidak
akan ada. Masyarakat tentu akan lebih memilih program acara dalam negeri
daripada program dari luar.
Tidak
ada salahnya sebenarnya jika masyarakat juga ingin menikmati tontonan dari
luar, toh dahulu Indonesia juga sempat dilanda demam telenovela selama kurung waktu yang cukup lama, namun yang kita
lihat sekarang adalah hampir semua statiun menayangkan sinema dari luar bahkan
salah satu statiun didominasi tontonan dari India dan Turki. Terlebih lagi
sebagian besar acara yang ditanyangkan masuk kategori dewasa walaupun telah mendapatkan sensor untuk layak tayang
namun rasanya akan lebih baik jika porsinya dikurangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar