Indonesian lawyer
club adalah salah satu program televisi yang diusung oleh Tvone yang tayang
setiap hari selasa pukul 21:00 – 22 :30 WIB. Acara yang dimoderatori oleh Karni Ilyas ini dulunya bernama Jakarta Lawyers club namun
sekarang diganti menjadi Indonesian Lawyers club agar lingkupnya lebih luas tidak
terbatas untuk pemirsa Jakarta saja. Indonesian lawyer club sendiri mulai mengudara
pada bulan agustus 2011. Salah satu keistimewaan talk show ini adalah karena dipandu langsung oleh Karni Ilyas
yaitu pemimpin redaksi TVOne yang merupakan wartawan senior yang juga memiliki
latar belakang sebagai sarjana hukum
Talkshow ini
pada awalnya hanya membahas topik yang berkaitan dengan masalah hukum di
Indonesia dengan menampilkan narasumber-narasumber yang kompeten yakni
pengacara-pengacara yang tahu seluk beluk hukum . Namun seiring waktu, yang di
bahan dalam talk show Indonesian Lawyer club ini bukan hanya masalah-masalah
hukum namun topik-topik yang sedang hangat dan terbaru dengan narasumber yang
tidak terbatas pengacara saja tapi juga politisi, seniman, budayawan dan
orang-orang yang terkait dengan topik yang dibahas.
Awalnya talk
show ini bisa dibilang menarik dan informatif namun makin lama semakinnya melenceng
dari konsep awalnya. Dari talk show ini kita bisa melihat bagaimana sifat-sifat
asli lawyer-lawyer di Indonesia yang sebenarnya, bagaimana mereka saling
mengejek dan menjatuhkan satu sama lainnya, dimana masing-masing merasa paling
benar sendiri.
Pada talk show
Indonesian Lawyer Club yang tayang pada tanggal 13 maret 2012 lalu, sempat
terjadi keributan saat acara tersebut disiarkan secara langsung yang membahas
topik “Anas Siap Digantung di Monas”. Perdebatan yang awalnya berjalan seru dan
lancar kemudian menjadi arena saling cemooh antar lawyer kondang Ruhut Sitompul
dan Hotman Paris. Meskipun tidak saling bertatap muka secara langsung namun
kata-kata yang keluar dari mulut mereka tidak pantas diucapkan apalagi mereka
adalah tokoh-tokoh penting yang dihormati oleh masyarakat
Program televisi
yang menampilkan politikus dan lawyer papan atas itu seakan menjadi tempat
untuk asal bicara yang tidak ada juntrungannya, memang negara kita adalah
negara yang demokratis, dimana setiap orang berhak untuk menyatakan
pendapatnya, namun jika melihat apa yang
disampaikan oleh bapak-bapak yang katanya berpendidikan tinggi itu sungguh
miris. Bagaimana tidak seorang pengacara kondang Ruhut Sitompul dan Hotman
paris saling adu mulut dan merambah ke permasalahan pribadi masing-masing
padahal yang mestinya dibahas adalah kasus korupsi wisma Atlet, Anas
Urbaningrum cs.
Sebelumnya di
kesempatan lain saat Indonesia Lawyer Club membahas topik mengenai “Nasib Kasus
Nazar di Tangan KPK yang Baru “ pada akhir tahun 2011 juga terjadi hal serupa .Beberapa
percakapan mereka yang saya kutip dari sebuah media online dimana Ruhut yang
selain pengacara juga merupakan anggota dewan mengatai Hotman dengan kata-kata
kotor. Ruhut mengganggap Hotman telah melanggar kode etik advokat karena
keputusannya untuk menjadi pengacara Nazaruddin. Seorang pengacara boleh
menberikan bantuan gratis kepada orang yang kurang mampu bukan untuk koruptor
handal yang bergelimah harta seperti Nazaruddin.
Kau
badut Hotman Paris. Tiga hari lalu dia marah-marahi pegawai TVOne, kenapa saya
diadu sama Ruhut Tapi kenapa kau sekarang ngomong banyak,” ucap ruhut dengan
nada tinggi melalui saluran komunikasi telepon.
“dasar
tukang daging jadi pengacara. Begitulah kalau orang miskin mendadak
kaya,”sambung Ruhut.
“Saya
tanya kepada Nasir, adiknya Nazar, mantap kali nambah pengacara. Bang itu tidak
dibayar tapi gratis. Itu berarti kau hanya mau tampil,’ sebut Ruhut. “Ngakunya
pinter. Mukanya muka badut,”tambah Ruhut lagi.
Hotman
yang sempat terdiam langsung bersuara , “Hei istrimu janda tuh”.
Mendengar
itu Ruhut tambah emosi dan mengatakan,
“hei pacar Meriam Bellina”. “Kalau benar kenapa,” timpal Hotman.
“Saya
mohon, saya mohon Mabes Polri tangkap si Hotman. Dia bawa pistol Dia gak punya
izin. Buka jas kamu, :serang ruhut.
sungguh tidak pantas apa yang mereka perseterukan dan hal ini ternyata tidak sekali dua kali terjadi namun sudah sering. Sungguh memprihatinkan.
sungguh tidak pantas apa yang mereka perseterukan dan hal ini ternyata tidak sekali dua kali terjadi namun sudah sering. Sungguh memprihatinkan.
Opini yang ada
dimasyarakat ada yang mengatakan bahwa
adanya kesengajaan pihak Tvone untuk menaikkan rating acara tersebut. Sehingga
Ruhut dan Hotman sengaja dipasangakn dan dibiarkan saling beradu argumen
walaupun sudah menyangkut hal-hal yang bersifat pribadi.
Mau jadi apa
masyarakat kita kalau yang disuguhkan pada mereka adalah acara yang tidak
berbobot dan bermanfaat? Padahal TVOne sebagai salah satu televisi berita
swasta yang fungsinya adalah memeberikan informasi yang bermanfaat pada masyarakat
malah menyuguhkan hal-hal yang mestinya tidak pantas untuk ditayangkan.
Setidaknya Karni Ilyas sebagai tuan rumah acaranya bisa mencegah hal ini.
Selain pada penanyangan Indonesian lawyer club pada
13 maret lalu tersebut, ternyata
sebelumnya yakni pada tanggal 6 maret
2012, juga terjadi hal membuat marah bonek (suporter Persebaya Surabaya) bahkan
hal ini berbuah datangnya surat teguran dari KPI (komisi penyiaran Indonesia)
kepada statiun Tvone. KPI mengeluarkan
surat teguran karena banyaknya pengaduan yang masuk pada pihaknya sehubungan
dengan penayangan acara tersebut.
Dalam epeisode
tersebut Karni Ilyas sang moderator mengeluarkan pernyataan sangat kontroversi
yang menyinggung suporter sepakbola Indonesia, khususnya bonek.walaupun pada
akhirnya Karni Ilyas meminta maaf lewat tayangan di TVOne namun hal ini sekali
lagi membuktikan bahwa apa yang dibicarakan di acara tersebut banayak menuai
kontroversi dan ketidaksukaan masyarakat.
KPI juga
mengimbau semua statiun TV khususnya TVOne agar lebih berhati-hati terhadap
hal-hal sensitif yang dapat memicu polemik dalam sekelompok masyarakat.
Masyarakat
sendiri banyak yang mengkritik dan memprotes talk show Karni Ilyas tak
terkecuali masyarakat Padang yang meminta agar sebaiknya acara tersebut tidak ditayangkan lagi sebab talk show
tersebut dinilai tidak mendidik dan melebai dalam penyajiannya. Komentar
masyarakat tersebut muncul dari berbagai komentar langsung saat ditanya
pendapatnya mengenai talk show Indonesia Lawyer club tersebut, dari artikel,
dan dari searching di internet banyak yang berkomentar negatif terhadap acara
tersebut.
Dari berbagai
tanggapan dan kritikan yang masuk ke Tvone hendaknya TVOne dapat membenah diri
khususnya untuk Karni Ilyas dan rekan tim lainnya di talk show Indonesian
Lawyer club jika memang acara ini akan tetap lanjut dan mendapat tempat di hati
masyarakat dengan menjaga tata krama dan kesopanan berbicara sebab acara ini bukan
ditonton oleh satu atau dua orang tapi oleh jutaan penduduk Indonesia.
Hal-hal yang
terjadi di atas bukan tidak mungkin memicu adanya ketidakstabilan ketahanan
nasional karena di era reformasi sekarang ini setiap orang memang bebas
menyatakan pendapatnya, namun hal ini
disalahartikan oleh oknum-oknum atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Apa jadinya bangsa kita kalau orang yang
dibilang kompeten dan berpendidikan tinggi saja bicaranya tidak bertata krama,
apalagi yang tidak berpendidikan?bisa dibayangkan kan semakin hancurnya bangsa
kita ini? Tidak ada lagi rasa saling menghargai dalam diri kita, masing-masing
sibuk membela diri. Bukan tidak mungkin akan berpengaruh terhadap ketahanan
bangsa ini. Dimana setiap orang sibuk mengurus diri sehingga lupa untuk menjaga
persatuan dan kesatuan bangsanya.
Indonesia lawyer club merupakan salah satu
contohnya, dimana banyaknya permasalahan-permasalahan di negeri kita yang tidak
ditangani secara profesional. Anggapan yang ada di luar sana sudah terlanjur mencap
negara kita negatif. Kitalah sebagai generasi penerus bangsa yang harus merubah
paradigma ini dan membuktikan pada dunia luar bahwa kita bisa. Dan kita jadikan
masalah ini sebagai pelajaran agar kedepan kita lebih fokus pada
masalah-masalah yang menyangkut kesejahteraan, keadilan dan hak asasi manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar