Sabtu, 18 Mei 2013

Masyarakat Padang : Indonesian Lawyer Club picu ketidakstabilan ketahanan Nasional




Indonesian lawyer club adalah salah satu program televisi yang diusung oleh Tvone yang tayang setiap hari selasa pukul 21:00 – 22 :30 WIB. Acara yang dimoderatori  oleh Karni Ilyas ini  dulunya bernama Jakarta Lawyers club namun sekarang diganti menjadi Indonesian Lawyers club agar lingkupnya lebih luas tidak terbatas untuk pemirsa Jakarta saja.  Indonesian lawyer club sendiri mulai mengudara pada bulan agustus 2011. Salah satu keistimewaan talk show ini adalah  karena dipandu langsung oleh Karni Ilyas yaitu pemimpin redaksi TVOne yang merupakan wartawan senior yang juga memiliki latar belakang sebagai sarjana hukum
Talkshow ini pada awalnya hanya membahas topik yang berkaitan dengan masalah hukum di Indonesia dengan menampilkan narasumber-narasumber yang kompeten yakni pengacara-pengacara yang tahu seluk beluk hukum . Namun seiring waktu, yang di bahan dalam talk show Indonesian Lawyer club ini bukan hanya masalah-masalah hukum namun topik-topik yang sedang hangat dan terbaru dengan narasumber yang tidak terbatas pengacara saja tapi juga politisi, seniman, budayawan dan orang-orang yang terkait dengan topik yang dibahas.
Awalnya talk show ini bisa dibilang menarik dan informatif namun makin lama semakinnya melenceng dari konsep awalnya. Dari talk show ini kita bisa melihat bagaimana sifat-sifat asli lawyer-lawyer di Indonesia yang sebenarnya, bagaimana mereka saling mengejek dan menjatuhkan satu sama lainnya, dimana masing-masing merasa paling benar sendiri.
Pada talk show Indonesian Lawyer Club yang tayang pada tanggal 13 maret 2012 lalu, sempat terjadi keributan saat acara tersebut disiarkan secara langsung yang membahas topik “Anas Siap Digantung di Monas”. Perdebatan yang awalnya berjalan seru dan lancar kemudian menjadi arena saling cemooh antar lawyer kondang Ruhut Sitompul dan Hotman Paris. Meskipun tidak saling bertatap muka secara langsung namun kata-kata yang keluar dari mulut mereka tidak pantas diucapkan apalagi mereka adalah tokoh-tokoh penting yang dihormati oleh masyarakat
Program televisi yang menampilkan politikus dan lawyer papan atas itu seakan menjadi tempat untuk asal bicara yang tidak ada juntrungannya, memang negara kita adalah negara yang demokratis, dimana setiap orang berhak untuk menyatakan pendapatnya,  namun jika melihat apa yang disampaikan oleh bapak-bapak yang katanya berpendidikan tinggi itu sungguh miris. Bagaimana tidak seorang pengacara kondang Ruhut Sitompul dan Hotman paris saling adu mulut dan merambah ke permasalahan pribadi masing-masing padahal yang mestinya dibahas adalah kasus korupsi wisma Atlet, Anas Urbaningrum cs.
Sebelumnya di kesempatan lain saat Indonesia Lawyer Club membahas topik mengenai “Nasib Kasus Nazar di Tangan KPK yang Baru “ pada akhir tahun 2011 juga terjadi hal serupa .Beberapa percakapan mereka yang saya kutip dari sebuah media online dimana Ruhut yang selain pengacara juga merupakan anggota dewan mengatai Hotman dengan kata-kata kotor. Ruhut mengganggap Hotman telah melanggar kode etik advokat karena keputusannya untuk menjadi pengacara Nazaruddin. Seorang pengacara boleh menberikan bantuan gratis kepada orang yang kurang mampu bukan untuk koruptor handal yang bergelimah harta seperti Nazaruddin.
Kau badut Hotman Paris. Tiga hari lalu dia marah-marahi pegawai TVOne, kenapa saya diadu sama Ruhut Tapi kenapa kau sekarang ngomong banyak,” ucap ruhut dengan nada tinggi melalui saluran komunikasi telepon.
“dasar tukang daging jadi pengacara. Begitulah kalau orang miskin mendadak kaya,”sambung Ruhut.
“Saya tanya kepada Nasir, adiknya Nazar, mantap kali nambah pengacara. Bang itu tidak dibayar tapi gratis. Itu berarti kau hanya mau tampil,’ sebut Ruhut. “Ngakunya pinter. Mukanya muka badut,”tambah Ruhut lagi.
Hotman yang sempat terdiam langsung bersuara , “Hei istrimu janda tuh”.
Mendengar itu  Ruhut tambah emosi dan mengatakan, “hei pacar Meriam Bellina”. “Kalau benar kenapa,” timpal Hotman.
“Saya mohon, saya mohon Mabes Polri tangkap si Hotman. Dia bawa pistol Dia gak punya izin. Buka jas kamu, :serang ruhut.

            sungguh tidak pantas apa yang mereka perseterukan dan hal ini ternyata tidak sekali dua kali terjadi namun sudah sering. Sungguh memprihatinkan.
Opini yang ada dimasyarakat  ada yang mengatakan bahwa adanya kesengajaan pihak Tvone untuk menaikkan rating acara tersebut. Sehingga Ruhut dan Hotman sengaja dipasangakn dan dibiarkan saling beradu argumen walaupun sudah menyangkut hal-hal yang bersifat pribadi.
Mau jadi apa masyarakat kita kalau yang disuguhkan pada mereka adalah acara yang tidak berbobot dan bermanfaat? Padahal TVOne sebagai salah satu televisi berita swasta yang fungsinya adalah memeberikan informasi yang bermanfaat pada masyarakat malah menyuguhkan hal-hal yang mestinya tidak pantas untuk ditayangkan. Setidaknya Karni Ilyas sebagai tuan rumah acaranya bisa mencegah hal ini.
Selain  pada penanyangan Indonesian lawyer club pada 13 maret  lalu tersebut, ternyata sebelumnya  yakni pada tanggal 6 maret 2012, juga terjadi hal membuat marah bonek (suporter Persebaya Surabaya) bahkan hal ini berbuah datangnya surat teguran dari KPI (komisi penyiaran Indonesia) kepada statiun Tvone.  KPI mengeluarkan surat teguran karena banyaknya pengaduan yang masuk pada pihaknya sehubungan dengan penayangan acara tersebut.
Dalam epeisode tersebut Karni Ilyas sang moderator mengeluarkan pernyataan sangat kontroversi yang menyinggung suporter sepakbola Indonesia, khususnya bonek.walaupun pada akhirnya Karni Ilyas meminta maaf lewat tayangan di TVOne namun hal ini sekali lagi membuktikan bahwa apa yang dibicarakan di acara tersebut banayak menuai kontroversi dan ketidaksukaan masyarakat.
KPI juga mengimbau semua statiun TV khususnya TVOne agar lebih berhati-hati terhadap hal-hal sensitif yang dapat memicu polemik dalam sekelompok masyarakat.
Masyarakat sendiri banyak yang mengkritik dan memprotes talk show Karni Ilyas tak terkecuali masyarakat Padang yang meminta agar sebaiknya acara tersebut  tidak ditayangkan lagi sebab talk show tersebut dinilai tidak mendidik dan melebai dalam penyajiannya. Komentar masyarakat tersebut muncul dari berbagai komentar langsung saat ditanya pendapatnya mengenai talk show Indonesia Lawyer club tersebut, dari artikel, dan dari searching di internet banyak yang berkomentar negatif terhadap acara tersebut.
Dari berbagai tanggapan dan kritikan yang masuk ke Tvone hendaknya TVOne dapat membenah diri khususnya untuk Karni Ilyas dan rekan tim lainnya di talk show Indonesian Lawyer club jika memang acara ini akan tetap lanjut dan mendapat tempat di hati masyarakat dengan menjaga tata krama dan kesopanan berbicara sebab acara ini bukan ditonton oleh satu atau dua orang tapi oleh jutaan penduduk Indonesia.
Hal-hal yang terjadi di atas bukan tidak mungkin memicu adanya ketidakstabilan ketahanan nasional karena di era reformasi sekarang ini setiap orang memang bebas menyatakan pendapatnya,  namun hal ini disalahartikan oleh oknum-oknum atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
 Apa jadinya bangsa kita kalau orang yang dibilang kompeten dan berpendidikan tinggi saja bicaranya tidak bertata krama, apalagi yang tidak berpendidikan?bisa dibayangkan kan semakin hancurnya bangsa kita ini? Tidak ada lagi rasa saling menghargai dalam diri kita, masing-masing sibuk membela diri. Bukan tidak mungkin akan berpengaruh terhadap ketahanan bangsa ini. Dimana setiap orang sibuk mengurus diri sehingga lupa untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsanya.
 Indonesia lawyer club merupakan salah satu contohnya, dimana banyaknya permasalahan-permasalahan di negeri kita yang tidak ditangani secara profesional. Anggapan yang ada di luar sana sudah terlanjur mencap negara kita negatif. Kitalah sebagai generasi penerus bangsa yang harus merubah paradigma ini dan membuktikan pada dunia luar bahwa kita bisa. Dan kita jadikan masalah ini sebagai pelajaran agar kedepan kita lebih fokus pada masalah-masalah yang menyangkut kesejahteraan, keadilan dan hak asasi manusia.

Tidak ada komentar: