Selasa, 11 Desember 2018

Renungan Malam


Jangan terlalu bersedih saat Allah datangkan ujian padamu, yakinlah bahwa Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang baik.
Bersedih sewajarnya jangan berlarut-larut. Minta kesabaran dan ketabahan dari Allah, segera bangkit dan bersemangat kembali.
Saat berdoa kepada Allah, Allah akan tunjukkan kasih sayang dan kebesarannya, maka kita akan temukan hikmah dibalik ujian Allah itu.
Teruslah berprasangka baik kepada Allah. Selalu bersyukur untuk apapun, termasuk hal-hal kecil yang terjadi.
Bisa jadi ujian tersebut bentuk kasih sayang Allah dengan menegur hambanya atau Allah ingin hambanya naik level keimanannya.
Jika Allah tegur, bersyukurlah berarti Allah tidak ingin kita salah terus, Dia ingin kita kembali padaNya. Peka menangkap sinyal Allah. Kepekaan itu didapat dengan terus muhasabah diri dan beribadah terus kepada Allah.
Semoga kita semua menjadi orang yang disayangi Allah dan semoga kita semua bisa selalu istiqomah di jalan Allah dan semoga juga dengan ujian dari Allah bertambah keimanan dan ketaqwaan kita pada Allah.
Ttd
hamba Allah yang masih belajar istiqomah

Kamis, 06 Desember 2018

Bangga Jadi Orang Minang

Menjadi salah satu perantau minang di ibukota sering membuat rindu akan kampung halaman dan karena merantau jugalah rasa cinta dan bangga akan kampung halaman menjadi lebih besar. Beberapa kebanggaan tersebut yaitu :

1. Banyaknya ditemui suku minang d perantuan, baik minang asli ( bapak dan ibu minang) ataupun campuran ( bapak atau ibu salah satunya minang). Sebagian mereka juga dengan bangga mengakui bahwa mereka keturunan minang

2. Pandangan di masyarakat bahwa orang minang adalah orang yang tangguh dan mandiri. Ini mungkin karena keberanian mereka untuk keluar dari zona nyaman kampung halaman dan hijrah ke perantauan

3. Kuliner minang yang sudah terkenal dimana-mana kelezatannya bahkan mendunia. Sebut saja rendang, sate padang, nasi kapau, sanjay dan banyak lagi. Karena ini jugalah perempuan minang diasumsikan pintar masak

4. Stigma di masyarakat bahwa orang minang cerdas-cerdas. Hal ini karena banyaknya tokoh-tokoh intelektual terkenal yang berasal dari sumatera barat, sebut saja Muhammad Hatta, Agus Salim, Tan Malaka, Buya Hamka dan lain-lain.

5. Pesona alam yang masih alami dan dijaga keasriannya. Selain itu banyaknya objek wisata yang sudah sangat terkenal  seperti jam gadang  dan kelok sambilan. banyak objek wisata baru yang terus dikembangkan oleh pemerintah salah satunya mesjid raya Sumatera Barat yang sangat megah berdiri di kota Padang.

6. Masyarakat minang memiliki falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Adat yang bersumber dari syariat, syariatnya yaitu dari Al-Quran. Karena itu masyarakat minang dikenal taat beragama dan hampir tidak ditemukan orang minang asli yang memiliki agama selain islam.

7. Orang minang terkenal akan keuletan dan kegigihannya. Karena hidup di tempat orang daya juang untuk bertahan hidup lebih tinggi.

8. Orang minang terkenal gampang beradaptasi karena adanya falsafah "dima bumi dipijak disitu langik dijinjung. Karena itu mereka mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Selain itu orang minang juga dikenal keramahannya terlebih jika bertemu saudara sesama perantau. Walaupun baru kenal dan pertama kali bertemu saat tahu sesama orang minang akan langsung akrab.

9. Menganut sistem kekerabatan matrilineal dimana garis keturunan menurut garis ibu. Di dunia cuma 2 yang menganut sistem ini. Wanita di minang kedudukannya sangat tinggi dan dihormati

10. Keteguhah memegang adat yang masih dipertahankan, baik di kampung halaman maupun di perantauan. 

Itulah beberapa kebanggan menjadi orang minang, baik di kampung halaman dan di perantuan hendaknya kita tetap menjaga supaya budaya kita tidak terkikis oleh budaya modern. Kalau dak awak sia lai nan bangga jo budayo minang.

Selasa, 04 Desember 2018

Jangan Membenci

Saat kita membenci seseorang karena prilakunya yang tidak kita sukai atau menyakiti kita apakah itu dapat dibenarkan?

Sama sekali tidak benar, yg patut dibenci adalah perilakunya dan orangnya sama sekali tidak boleh d benci. Mau kesalahan kecil atau besar sekalipun.

Dalam islam, orang yang berbuat salah dan menyakiti hati kita harus kita doakan yang baik semoga dia berubah. Pada prakteknya sangat tidak mudah, aku sendiri masih berusaha untuk itu sampai sekarang. Tapi saat kita bisa melakukannya, sungguh damai rasanya hati. Beban terasa ringan.

Kuncinya memang harus dari diri sendiri. Kemauan hati untuk melawan ego, kemauan hati untuk memaafkan, kemauan hati untuk mengikhlaskan.

Bagaimana membawa hati agar bisa tulus melepaskan sesak itu? Dengan mendekat kepada Allah. Sungguh saat bersimpuh memohon pada Allah di tiap-tiap sujud akan terasa kedamaian sejati yang sulit dilukiskan.

Saat itu hatimu akan diarahkan untuk menyadari bahwa setiap manusia memiliki sifat salah, entah itu disengaja atau tidak. Bahwa kau juga manusia yang juga memiliki salah. Bukan memaklumi kesalahan. Yang salah tetaplah salah, tapi siapakah yang mengarahkan manusia berbuat salah? Setan bukan? Jadi yang patut dimusuhi adalah setan bukan manusia. Doakan manusia tersebut menyadari kesalahannya dan doakan juga diri kita semoga tidak terjerumus pada kesalahan yang sama. Syukur-syukur dia menyadarinya, maka segera maafkan, tapi jika tidak dan masih melakukan kesalahan yang sama, itu menjadi urusannya dengan Allah.

Jika masih sulit untuk memaafkan setidaknya tanamkan dalam hati bahwa kau memaafkan untuk berdamai dengan dirimu sendiri, kau tak ingin menyimpan sakit lama-lama dan Allah juga tidak suka dengan orang pendendam.

Daripada sibuk memikirkan kesalahan orang lain pada kita yang hanya makin membuat sakit hati, lebih baik fokus pada diri sendiri bagaimana memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sungguh islam agama yang indah, mengajarkan kebaikan dan kedamaian. Saat hatimu tulus dan ikhlas, Allah berikan kedamaian dihatimu. Bukankah kunci hidup bahagia adalah adanya ketenangan dan kedamaian d hati?

Hidup itu berproses bukan? Dalam menjalani proses itu mari aku, kamu dan kita sama-sama belajar untuk tidak membenci dan memaafkan kesalahan orang lain, dan jangan lupa muhasabah diri juga ya, ini penting untuk bahan introspeksi kita juga ...:)

Jumat, 21 September 2018

Petualangan di Gunung Prau (Part 1)

Pengalaman pertamaku naik gunung super excited sekaligus nervous, sempat pesimis di awal tapi tekatku akhirnya bulat aku harus mencoba setidaknya sekali seumur hidup.
Akhirnya tanggal 27 juli 2018 aku bersama teman-teman kantor berangkat ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Pulang kantor kita berangkat dari jakarta menuju meeting point di Semanggi. Kami berangkat sekitar pukul 8 malam dan sampai d Dieng sekitar pukul 7 pagi. Turun dari mobil udara dingin begitu terasa padahal matahari begitu terik. Setelah bersih-bersih dan sarapan, kami menuju objek wisata Candi Arjuna untuk berfoto-foto, dari sana kami lanjut ke kawah sikidang, disana kami sempat berfoto dg burung hantu, walaupun takut tapi akhirnya aku mencoba juga, ternyata seru juga berfoto dengan makhluk yang selama ini kipikir seram ternyata imut apalagi kalau tidur, maklum aku baru pertama kali bertemu langsung dengan burung hantu. Selanjutmya kami berjalan-jalan melihat kawah sikidang sambil berfoto-foto walaupun sesekali d terpa asap belerang yang baunya sangat penyengat. next trip kami ke ratapan angin untuk melihat telaga warna dari ketinggian sambil berfoto. Disana kami harus menaiki beberapa anak tangga, kaki rasanya pegal, apalagi membayangkan nanti naik gunung. Ini saja kami udah bikin kecapean tapi optimisme harus tetap dijaga.
Dari ratapan angin akhirnya kami menuju bascamp utk bersiap-siap sebelum naik gunung. Kami naik melalui jalur patak banteng. Setelah sholat dan makan kami mulai nanjak, sekirat jam 2 siang kami berangkat
Dari camp menuju pos 1 aja luar biasa capek kami menaiki anak tangga, lutut rasanya mau lepas, nafas juga sudah ngos-ngisan tapi tekad udah bulat kami terus berjalan perlahan dan istirahat.
Setelah tangga kami melewati tanjakan yang lumayan terjal hingga akhirnya sampai d pos 1. Salah satu temanku tidak sanggup untuk terus lanjut dan berencana menggunakan jasa porter karena beban carrier yg dibawanya memang terlalu berat. aku jg sempat tergoda ingin menggunakan jasa porter tp kuurungkan niatku krn aku harus mandiri dan aku harus bisa dan harus yakin dengan diriku sendiri karena tujuan pendakianku ini memang untuk menguji diriku sendiri dan sebenarnya aku masih sangup hanya saja aku takut nanti d pertengahan jalan tdk sanggup. Pelajaran yang kudapat adalah jangan mengakhawatirkan hal yang belum pasti. Aku bertekat untuk lanjut dulu, perkara tidak sanggup nanti itu urus belakangan.
Dan benar adanya aku berhasil melewati pos 2 dan pos 3 hingga sampai camp area dengan kekuatanku sendiri dan tentunya dengan izin Allah dan support teman-temanku, teman-teman yang luar bisa, walaupun mreka juga capek tapi mreka terus menyemangatiku dan ajaibnya beban carrier yg ku khawatirkan hilang setasa gak ada beban sedikitpun d pundakku, hanya mmng selama perjalanan karena nafasku yg pendek aku sering ngos2an dan sesak napas tapi aku tidak memaksakna diri, capek aku berenti, lalu lanjut lagi perjalanan. Pelajaran selanjutnya, nikmati aja prosesnya, Lakukan semaksimal dan semampumu.
Pendakian kami memakan waktu sekitar kurang lebih  4 jam, harusnya bisa ditempuh 3 jam karena sering berhenti jadi waktu tempuh kamu jadi lebih lama tapi tak apa aku menikmati sepanjang pejalanan itu
Saat di pos 3 kami sedikit cemas karena kemungkinan akan sampai magrib saat hari sudah gelap. Kami terus berjalan hingga puncak sudah mulai terlihat, aku luar biasa senang dan semangat kembali muncul.
Kami terus dan terus mendaki melewati trek yang cukup curam, hari sudah mulai gelap matahari perlahan mulai turun dan saat memandang ke bawah kami disuguhi pemandangan luar biasa lautan awan, jejeran perbukitan dan pegunungan salah satunya gunung slamet yang terlihat sedikit puncaknya menjulang d antara lautan awan. Dibingkai dengan langit jingga dan matahari yang perlahan bersembunyi dibalik awan
Subhanallah dan Allahu Akbar yg terucap melihat lukisan alam sang pencipta, tak lupa mengabadikannya sebelum lanjut lagi mendaki. Hari mulai gelap dan ada sedikit ketakutan karena jalan mulai tak terlihat namun harus tetap optimis karena sedikit lagi kami sampai dan akhirnya setelah jam 7an kami sampai di puncak
Alhamdulillah aku g bisa menahan haruku dan mataku tiba2 rasanya berair, ya Allah dengan izinmu, keyakinan diri, usaha dan support teman-teman aku bisa melakukannya dan menyelesaikannya. Hal yg semula mustahil bagiku sendiri akhirnya bisa terwujud asalkan ada keyakinan dan mau mencoba serta berdoa kepada Allah....

Sabtu, 26 Mei 2018

Never Forget Kampung Inggris

2 bulan waktu yang sebentar memang tapi 2 bulan itu sungguh berarti dlm perjalanan hidupku...pergi kesebuah tempat asing dg tujuan belajar bhs inggris justru yang kudapatkan jauh lebih daripada itu.
Pelajaran paling berkesan adalah pelajaran mengenal diri sendiri agar lebih mencintai diri sendiri dan senantiasa bersyukur untuk segalanya yang diberikan Allah. Dan banyak pelajaran lain yang membuka mata dan wawasanku. Aku bersyukur Allah gerakan hatiku kesana ke sebuah desa kecil d ujung jawa yaitu di pare, kediri jawa timur.