Dunia
kembali digemparkan dengan meledaknya bom di Paris pada tanggal 13 November
2015 silam, tidak hanya bom tapi juga beberapa penembakan yang terjadi disaat
yang bertepatan dengan pertandingan persahabat jerman dan Paris yaitu di stade
de france. ISIS ditenggarai sebagai otak
pelaku pengeboman ini, dan benar adanya, beberapa saat setelah paris diguncang,
pihak ISIS memberikan klarifikasi bahwa serangan bom tersebut benar dari
mereka.
Sampai
saat ini Paris masih dirundung duka, media-media nasional dan internasional pun
masih menjadikan topik ini pada deretan trending topic. Lebih dari ratusan
korban berjatuhan akibat tragedi ini. Berbagai pihak mengecam keras tindakan
ini.
Selain
dampak luka mendalam yang dirasakan masyarakat pars dan dunia, hal ini juga
menjadi ancaman bagi masyarakat Islam yang tersebar di seluruh dunia terutama
Paris, masih ingat dalam ingatan kita bagaimana muslim di Amerika diperlakukan
dengan kecam karena kasus WTC yang diduga dilakukan oleh kelompok Al-Qaida. Semua
masyarkat barat membenci islam dan mendiiskreditkan islam. Akankan hal yang
sama terjadi pada masyarakt muslim di Prancis? Kita berharap tentunya tidak. Karena
islam sangat tidak menyukai kekerasan, islam selalu mengajarkan perdamaian.
ISIS bukanlah bagian dari islam karena itu tak bijak rasanya jika
mendeskriminaskan semua muslim akibat kelakuan manusia tak biadab tersebut.
Semoga kedepan hal ini
tidak terjadi lagi, begitu juga muslim dan non muslim bisa hidup rukun
berdampingan tanpa adanya teror. Apalagi melihat perkembangan islam yang
semakin pesat sekarang, di Eropa sendiri perkembangan penganut agama islam
makin bertambah tiap tahun khususnya Paris. Kedepannya kita berharap semuanya
aman dan damai.