Jumat, 21 September 2018

Petualangan di Gunung Prau (Part 1)

Pengalaman pertamaku naik gunung super excited sekaligus nervous, sempat pesimis di awal tapi tekatku akhirnya bulat aku harus mencoba setidaknya sekali seumur hidup.
Akhirnya tanggal 27 juli 2018 aku bersama teman-teman kantor berangkat ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Pulang kantor kita berangkat dari jakarta menuju meeting point di Semanggi. Kami berangkat sekitar pukul 8 malam dan sampai d Dieng sekitar pukul 7 pagi. Turun dari mobil udara dingin begitu terasa padahal matahari begitu terik. Setelah bersih-bersih dan sarapan, kami menuju objek wisata Candi Arjuna untuk berfoto-foto, dari sana kami lanjut ke kawah sikidang, disana kami sempat berfoto dg burung hantu, walaupun takut tapi akhirnya aku mencoba juga, ternyata seru juga berfoto dengan makhluk yang selama ini kipikir seram ternyata imut apalagi kalau tidur, maklum aku baru pertama kali bertemu langsung dengan burung hantu. Selanjutmya kami berjalan-jalan melihat kawah sikidang sambil berfoto-foto walaupun sesekali d terpa asap belerang yang baunya sangat penyengat. next trip kami ke ratapan angin untuk melihat telaga warna dari ketinggian sambil berfoto. Disana kami harus menaiki beberapa anak tangga, kaki rasanya pegal, apalagi membayangkan nanti naik gunung. Ini saja kami udah bikin kecapean tapi optimisme harus tetap dijaga.
Dari ratapan angin akhirnya kami menuju bascamp utk bersiap-siap sebelum naik gunung. Kami naik melalui jalur patak banteng. Setelah sholat dan makan kami mulai nanjak, sekirat jam 2 siang kami berangkat
Dari camp menuju pos 1 aja luar biasa capek kami menaiki anak tangga, lutut rasanya mau lepas, nafas juga sudah ngos-ngisan tapi tekad udah bulat kami terus berjalan perlahan dan istirahat.
Setelah tangga kami melewati tanjakan yang lumayan terjal hingga akhirnya sampai d pos 1. Salah satu temanku tidak sanggup untuk terus lanjut dan berencana menggunakan jasa porter karena beban carrier yg dibawanya memang terlalu berat. aku jg sempat tergoda ingin menggunakan jasa porter tp kuurungkan niatku krn aku harus mandiri dan aku harus bisa dan harus yakin dengan diriku sendiri karena tujuan pendakianku ini memang untuk menguji diriku sendiri dan sebenarnya aku masih sangup hanya saja aku takut nanti d pertengahan jalan tdk sanggup. Pelajaran yang kudapat adalah jangan mengakhawatirkan hal yang belum pasti. Aku bertekat untuk lanjut dulu, perkara tidak sanggup nanti itu urus belakangan.
Dan benar adanya aku berhasil melewati pos 2 dan pos 3 hingga sampai camp area dengan kekuatanku sendiri dan tentunya dengan izin Allah dan support teman-temanku, teman-teman yang luar bisa, walaupun mreka juga capek tapi mreka terus menyemangatiku dan ajaibnya beban carrier yg ku khawatirkan hilang setasa gak ada beban sedikitpun d pundakku, hanya mmng selama perjalanan karena nafasku yg pendek aku sering ngos2an dan sesak napas tapi aku tidak memaksakna diri, capek aku berenti, lalu lanjut lagi perjalanan. Pelajaran selanjutnya, nikmati aja prosesnya, Lakukan semaksimal dan semampumu.
Pendakian kami memakan waktu sekitar kurang lebih  4 jam, harusnya bisa ditempuh 3 jam karena sering berhenti jadi waktu tempuh kamu jadi lebih lama tapi tak apa aku menikmati sepanjang pejalanan itu
Saat di pos 3 kami sedikit cemas karena kemungkinan akan sampai magrib saat hari sudah gelap. Kami terus berjalan hingga puncak sudah mulai terlihat, aku luar biasa senang dan semangat kembali muncul.
Kami terus dan terus mendaki melewati trek yang cukup curam, hari sudah mulai gelap matahari perlahan mulai turun dan saat memandang ke bawah kami disuguhi pemandangan luar biasa lautan awan, jejeran perbukitan dan pegunungan salah satunya gunung slamet yang terlihat sedikit puncaknya menjulang d antara lautan awan. Dibingkai dengan langit jingga dan matahari yang perlahan bersembunyi dibalik awan
Subhanallah dan Allahu Akbar yg terucap melihat lukisan alam sang pencipta, tak lupa mengabadikannya sebelum lanjut lagi mendaki. Hari mulai gelap dan ada sedikit ketakutan karena jalan mulai tak terlihat namun harus tetap optimis karena sedikit lagi kami sampai dan akhirnya setelah jam 7an kami sampai di puncak
Alhamdulillah aku g bisa menahan haruku dan mataku tiba2 rasanya berair, ya Allah dengan izinmu, keyakinan diri, usaha dan support teman-teman aku bisa melakukannya dan menyelesaikannya. Hal yg semula mustahil bagiku sendiri akhirnya bisa terwujud asalkan ada keyakinan dan mau mencoba serta berdoa kepada Allah....